MELEDAAK SDN 40 LEWIRATO MENGAMBIL BAGIAN PAWAI RIMPU "RIMPU MA AMBI" Heritage Of Bima.

Meledaaak,, !! RIMPU MA AMBI " Heritage Of Bima"

Ahad?, (07 Mei 2023) Pemerintah Kota Bima mengadakan kegiatan Festival Rimpu (Perempuan Rimpu dan Lelaki Saremba Tembe) dengan tema “Rimpu Mantika” serta dirangkaikan dengan Bazar UMKM. Kegiatan ini dilaksanakan secara terbuka untuk umum khususnya warga Kota Bima.

Rimpu adalah cara berbusana masyarakat Bima-Dompu yang menggunakan sarung khas Bima-Dompu. Rimpu merupakan rangkaian pakaian yang menggunakan dua lembar (dua ndo`o) sarung, kedua sarung tersebut untuk bagian bawah dan bagian atas. Rimpu ini adalah pakaian yang diperuntukkan bagi kaum perempuan, sedangkan kaum lelakinya tidak memakai rimpu melainkan menggunakan ”Katente Tembe” (menggulungkan sarung di pinggang).


Budaya "rimpu" telah hidup dan berkembang sejak masyarakat Bima menerima islam yang dibawa oleh orang-orang Sulawesi melalui hubungan antara kerajaan Bima dengan Goa. Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung nilai-nilai khas yang sejalan dengan kondisi daerah yang bernuansa Islam (Kesultanan atau Kerajaan Islam).

Sarung yang dipakai ini dalam kalangan masyarakat Bima-Dompu dikenal sebagai Tembe Nggoli dan Tembe Songke (Sarung Songket). Kafa Mpida (Benang Kapas) yang dipintal sendiri melalui tenunan khas Bima-Dompu yang dikenal dengan muna. Sementara sarung songket memiliki beberapa motif yang indah. Motif-motif sarung songket tersebut meliputi nggusu waru (bunga bersudut delapan), weri (bersudut empat mirip kue wajik), wunta cengke (bunga cengkih), kakando (rebung), bunga satako (bunga setangkai), sarung nggoli (yang bahan bakunya memakai benang rayon).


Kegiatan dimulai pukul 07.30 WITA dengan berjalan kaki dari dua titik start yaitu dari Masjid Baitul Hamid Penarga Raba dan dari Lapangan ManggeMaci Kota Bima menuju Kantor Walikota Bima. Sesampainya di Kantor Walikota Bima, masyarakat akan disuguhkan dengan meriahnya Bazar UMKM yang terdapat di halaman Kantor Walikota Bima.